Kau tahu dia akan menderita, bukan?

Kau tahu dia akan menderita, bukan?

Kau tahu dia akan menderita, bukan?"

Dewa Ramalan itu menatapnya aneh. "Tentu saja," dia berujar. "Tapi apa peduliku? Aku akan memastikan dia mendapat yang terbaik. Aku tak keberatan menjadi anjing penjaga dan mengawasinya tiap saat, bahkan untuk urusan remeh semacam mimpi. Aku dewa yang buruk, yes. But, aku melakukan yang terbaik semampuku. Kalau dia terluka ya sudah, yang penting dia tetap milikku" lanjutnya sambil mengangkat bahu.

Hermes tergelak. "That's very possesive of you, Apollo. Terkadang satu-satunya bayaran pasti atas keyakinan kita adalah dengan mencoba hal tersebut berulang-ulang"

"Yeah, benar. Kalau mau jujur, aku selalu membandingkan masa lalunya dengan masa depanku. Dan aku tidak bisa melihat masa depanku tanpanya. Heh, Aphrodite terlalu banyak memaksaku menonton drama korea"

"Bisa aku bekerja sekarang? Lebih cepat, lebih baik"

"Sure. Aku akan memberitahu Zeus sekarang. Sedikit saran untuk memanipulasi, mungkin?"

Keduanya menyeringai di dalam kuil yang dingin.

.

.

Tidak masuk akal. Ini semua tidak masuk akal.

Percy sedang berjalan santai di tepi pantai long island ketika Hermes tiba-tiba muncul dan menyeretnya paksa. Tanpa mengatakan apa-apa, hanya menggenggam tangannya dan tiba-tiba ia sudah berada di sini.

Kuil Apollo.

Sang pemilik ada di ujung, berdiri menghadap dinding dan setumpuk kertas-kertas yang tidak ia ketahui apa. Tangannya menggenggam erat satu kertas, dan walaupun samar-samar, Percy bisa melihat Apollo tengah menyeringai.

"Uhm, Dewa Apollo-"

"Apollo, please" dia tak berbalik ketika mengatakannya "Tak perlu berformal-formal padaku"

"Ya, D– Apollo" koreksi Percy. Agak gugup. "Ada perlu apa denganku?" Apollo tidak menjawab, hanya menggerakkan tangannya.

Mengerti arti isyarat itu, Percy melangkah mendekati Apollo. Ada perasaan tak nyaman menggerogoti dirinya. Aneh, karena Apollo bukan dewa yang menyeramkan. Atau menyebalkan. Percy cenderung dekat dengan Apollo, jadi pasti ada hal buruk yang akan terjadi.

"Lihatlah itu"

Percy menurut. Tangannya bergerak meraih satu lembar dari setumpuk kertas di sudut. Pertama kali melihat, keningnya berkerut. Seiring matanya yang bergerak ke sana ke mari mengamati tiap inchi kertas itu, keterkejutan merambatinya dengan cepat.

"I-Ini…?"

"Foto-fotomu" angguk Apollo membenarkan. "Benar. Aku bekerja keras mendapatkan semua ini"

"Tapi… bagaimana bisa?" Percy masih tercengang. Jemari lentiknya bergetar hebat diiringi keringat dingin yang merambati tubuhnya.

"Caraku, dan kurasa kau tidak mau mengetahuinya" sang Dewa Ramalan tersenyum. Dia mulai berjalan mengelilingi kuil, memandangi dekorasi indah terpahat di setiap inchi tanpa melepaskan pandangan pada bocah berambut hitam tersebut. "Aku membawamu kemari tentu bukan tanpa alasan. Nah, setelah menyimpannya selama bertahun-tahun, kurasa ini saat yang tepat memberitahumu. Kau sudah berumur 18, kan?"

"Jangan katakan ada ramalan ba-"

"Tidak, tidak ada ramalan apapun" kekeh Apollo. Telunjuknya menelusuri sebuah ukiran. "Ini bukan pertemuan formal, Perce. Ini masalahku dan masalahmu. Personal, bisa dibilang"

"Masalah…. Apa?"

"Kuharap kau sudah mempersiapkan diri," Apollo melangkah menuju kursi dan duduk di sana. Irisnya memandang langsung tepat ke sosok Percy yang menunggu penjelasannya dengan hati berdebar. "Kau ingat bahwa dewa-dewi menawarimu keabadian bukan?"

Percy mengangguk.

"Well," helai pirang Apollo berkibar diterjang angin. "Penawaran itu masih berlaku. Aku sendiri ingin kau menerimanya"

"Tapi.." remaja itu menatap lantai, meremas kuat fotonya yang ia genggam. "Apa hubungannya dengan foto-foto ini?"

Apollo terbahak. Seandainya Percy berada di jangkauannya, tangannya sudah bergerak menyusuri surai hitam sang demigod.

"Ahh, kau masih polos ternyata" Apollo mengusap air mata yang menerobos pelupuknya. "Seandainya kau tahu dewa-dewi menyukaimu." Percy termangu diam di posisinya, terseret tiba-tiba dalam lamunan yang menyergap. Dia tak tahu apakah harus merasa senang atau sedih mendengar hal tersebut.

"Sekarang," raut wajah Dewa Kejujuran itu berubah serius. "Aku perlu tahu apakah kau setuju tentang ini atau tidak" dia menyeringai. Matanya berkilat-kilat misterius.

"Tidak" adalah respon spontan yang diberikan. Percy tak berpikir sedetikpun untuk menjawab pertanyaan ini.

Apollo mendesah. "Sayang sekali. Kurasa dewa-dewi takkan mendengar pendapatmu kali ini"

"Tapi Annabeth-"

"Oh, sopanlah sedikit, Perce. Ini kuilku, jangan sebut nama anak itu di sini" desis Apollo, mendelik tajam. Percy menelan ludah. Hawa sekitar terasa lebih panas ketika sang Dewa marah.

Ini buruk. Maksudnya, benar-benar buruk. Percy bahkan berani saat ini bertaruh ketakutannya bergejolak lebih hebat dibanding terakhir kali dia melawan Kronos dan mengendap di Tartarus.

Ditambah lagi dengan seringai mengerikan Apollo. Seringai keji yang pernah ia keluarkan di masa-masa gelapnya dahulu.

"M-maaf" gugup, Percy mengalihkan pandangannya ke arah lain. Melewatkan Apollo yang mengibaskan tangan, memberi isya
0/5000
De: -
Para: -
Resultados (español) 1: [Dupdo]
Copiado!
¿Sabes que va a sufrir, ¿no?"Dios de la profecía y fue mirando lo raro. "Por supuesto", dijo. Pero, ¿qué es peduliku? Te aseguro que saca lo mejor. No importa ser un perro de guardia y le miró cada momento, incluso para tal sueño trivial de asuntos. Yo soy el malo, sí. Pero hago mi mejor semampuku. Si él se lastima por lo que sea, él seguía siendo un importante mina "dijo sosteniendo el hombro.Risa de Hermes. "Es muy possesive ustedes, Apolo. A veces sólo mercenarios es definitivamente superior de nuestras creencias es por intentarlo una y otra vez ""sí, correcto. Si quieres ser honesto, siempre estoy comparando su pasado con tiempo por delante de mí. Y no me veo sin él. Je, Afrodita ahora muchos me obligaron a ver el drama coreano""¿Puedo trabajar ahora? Más rápido, mejor""Seguro. Te voy a decir a Zeus ahora. Un pequeño Consejo para manipular, tal vez?"Ambos estaban sonriendo dentro del templo que es fresco...No tiene sentido. Todo esto no tiene sentido.Percy casualmente caminaba a lo largo de la costa de long island, cuando Hermes apareció de repente y lo arrastraron por la fuerza. Sin decir nada, solo sosteniendo su mano y repente él ha estado aquí.El templo de Apolo.El dueño allí en el final, parado frente a la pared y un montón de papeles que no sabía qué. Sus manos agarrando firmemente a un papel, y aunque vago, Percy podría mirar Apollo medio sonrió."Uhm, el dios Apolo-""Apolo, por favor" podía no vuelta alrededor cuando usted dice "no necesita una berformal formal me""Sí, D – Apolo" corrección de Percy. Un poco nervioso. ¿"Es necesario que me"? Apolo no respondió, simplemente moviendo sus manos.Comprender el significado de un gesto que, Percy caminó enfoque de Apolo. Hay una sensación de un roídos en su malestar. Impar, puesto que Apolo no es el Dios que es espeluznante. O una perra. Percy se tienden a cerrar con Apolo, por lo que debe haber algunas cosas malas sucederán."Mira"Según Percy. Sus manos moverse agarrar una hoja de una pila de papel en la esquina. Por primera vez su templo, surcado. Como sus ojos están moviendo allí observar cada pulgada de ese papel, el merambatinya de descarga rápidamente.«-It...?»"Foto fotomu" bobbing Apolo justificar. "Verdadera. Estoy trabajando duro para conseguir todo esto ""Pero... ¿Cómo puede eso ser?" Percy todavía estupefacto. Lentiknya vibrante dedo muy bueno había acompañado de sudor frío merambati su cuerpo."Manera y supongo que no quieres saber" la Deidad de la adivinación está sonriendo. Ella comenzó a caminar alrededor del Santuario, mirando la hermosa decoración tallada en cada pulgada sin soltar al muchacho de pelo negro a la vista. "Te traje aquí no es sin razón. Bueno, después de mantener durante muchos años, creo que este es el momento adecuado para decirle. Eres dieciocho, derecho?""No me diga que hay una previsión de ba""No, allí no es ningún previsiones" kekeh Apolo. Tu estás en una talla. "Esto no es una reunión formal, Perce. Este es mi problema y él hacia fuera. Personal, sin duda ""El problema... ¿Qué pasa?""Espero que hayas estado preparando nosotros mismos" Apolo caminó hacia la silla y se sentó allí. Irisnya miró directamente en la figura de Percy espera su explicación con una palpitación de corazón. "Te acuerdas de que eternidad de Panteón menawarimu ¿no?"Percy asintió con la cabeza.— Bueno — las hebras rubias de Apolo se levanta el viento barrió. "La oferta seguía siendo válida. Quiero que aceptarlo""Pero.." adolescente estaba mirando al suelo, apretando su fuerte lo mano. "¿Qué hacer con estas fotos?"Por ejemplo, Mostrar la Apollo hacia fuera. Si Percy está en su gama, su mano ya bajando una melena negra el semidiós.«Ahh, eres vueltas todavía inocentes» Apollo para limpiar las lágrimas que se rompieron a través de la pelupuknya. "Si sabes menyukaimu de dioses." Percy aturdido silencio en su posición, de pronto fue arrastrado en una ensoñación de emboscada. No sabe si sentirse feliz o triste al oírlo."Ahora," la mirada en el rostro del Dios de honestidad resultó grave. "Necesito saber si está de acuerdo en esto o no", sonrió. Su toma misterioso de ojos."No" se da una respuesta espontánea. Percy no podría pensar en segundo lugar para responder a esta pregunta.Apolo suspiró. "Es una lástima. Supongo que los dioses no escuchará crees que esta vez""Tapi Annabeth-""Oh, sopanlah sedikit, Perce. Ini kuilku, jangan sebut nama anak itu di sini" desis Apollo, mendelik tajam. Percy menelan ludah. Hawa sekitar terasa lebih panas ketika sang Dewa marah.Ini buruk. Maksudnya, benar-benar buruk. Percy bahkan berani saat ini bertaruh ketakutannya bergejolak lebih hebat dibanding terakhir kali dia melawan Kronos dan mengendap di Tartarus.Ditambah lagi dengan seringai mengerikan Apollo. Seringai keji yang pernah ia keluarkan di masa-masa gelapnya dahulu."M-maaf" gugup, Percy mengalihkan pandangannya ke arah lain. Melewatkan Apollo yang mengibaskan tangan, memberi isya
Está traduciendo, por favor espere..
Resultados (español) 3:[Dupdo]
Copiado!
  akan Kau Tahu   dia seorang, Bukan? "Dewa ramalan UIT menatapnya aneh ".Lo que quieras muchacho, lo que Saja, "dia berujar".¿Tapi APA peduliku?Aku akan you   dia   mendapat Yang terbaik.Aku tak keberatan menjadi Anjing penjaga dan mengawasinya Tiap Saat, Bahkan untuk Urusan remeh semacam mimpi.Aku Dewa Yang buruk,   sí.   pero, Aku Yang terbaik semampuku SRTM.Kalau   dia   terluka ya sudah, Yang penting   dia   Tetap milikku "lanjutnya Sambil mengangkat Bahu.Hermes tergelak ".Eso es muy posesivos de ti, Apollo.Terkadang Satu satunya bayaran Pasti Atas keyakinan Kita Adalah dengan mencoba Hal tersebut berulang Ulang ""Sí, Benar.Kalau Mau jujur, Aku selalu membandingkan masa lalunya dengan masa depanku.Dan aku tidak bisa para masa depanku tanpanya.Heh, Afrodita terlalu banyak memaksaku menonton drama Korea "¿Sepatu "bisa aku sekarang?Lebih enseñanza, lebih Baik ""Seguro.Nos gustaría informarle de que Zeus sekarang aku Akan.Sedikit Saran untuk memanipulasi, mungkin? "Keduanya menyeringai di dalam Kuil Yang Dingin...Tidak Masuk Akal.Ini Dengan tidak Masuk Akal.Percy sedang Santai di Tepi Pantai   en Long Island   ketika Hermes TIBA TIBA Muncul dan menyeretnya Paksa.Tanpa mengatakan Apa Apa, hanya menggenggam tangannya dan TIBA TIBA Ia sudah berada di Sini.Kuil Apollo.Sang pemilik ada di Ujung, Berdiri menghadap Dinding dan setumpuk kertas kertas Yang tidak Ia ketahui APA.Tangannya menggenggam erat Satu kertas dan walaupun Samar Samar, Percy bisa para Apollo Tengah menyeringai."Uhm, Dewa Apollo -""Apollo,   por favor" dia Tak berbalik ketika decirlo "Tak perlu berformal formal me paso""Ya, D - Apollo" koreksi Percy.Agak Gugup ".Denganku perlu Ada APA? "Apollo tidak menjawab, hanya menggerakkan tangannya.Berada arti isyarat UIT, Percy melangkah mendekati Apollo.Ada perasaan Tak Nyaman menggerogoti dirinya.Aneh, Karena Apollo Bukan Dewa Yang menyeramkan.Atau menyebalkan.Percy cenderung Dekat dengan Apolo, Jadi Pasti Ada Hal Buruk yang akan revisa nuestros."Lihatlah UIT"Percy Menurut.Tangannya bergerak setumpuk meraih Satu Lembar dari kertas di sudut.Pertama kali para, keningnya berkerut.Seiring Matanya Yang bergerak ke sana ke Mari mengamati Tiap Inchi kertas UIT, keterkejutan merambatinya dengan de enseñanza."I-ini...?""Foto fotomu" angguk Apollo membenarkan ".Benar.Aku dengan ini "interesadas sepatu Keras"TAPI... Mengapa bisa?"Percy Masih tercengang.No data lentiknya bergetar keringat Dingin Yang Hebat diiringi merambati tubuhnya."Caraku, dan kurasa Kau tidak Mau mengetahuinya" Sang Dewa ramalan tersenyum.Dia Mulai en mengelilingi Kuil, memandangi dekorasi Indah terpahat di y Inchi Tanpa melepaskan pandangan pada Bocah berambut Hitam tersebut. "Lo que quieras muchacho, lo que membawamu Kemari aku Bukan tanpa alasan.Nah, Bahkan bertahun menyimpannya Selama tahun, kurasa ini Saat Yang mediana memberitahumu.Kau sudah USIA 18, Kan? ""Jangan Katakan Ada ramalan ba -""Tidak, tidak ada ramalan apapun" Kekeh Apollo.Telunjuknya menelusuri Sementara ukiran ".Ini Bukan Saya formal, Perce.Ini masalahku   dan masalahmu.Personal, Bisa dibilang ""Masalah....APA? ""Kuharap Kau sudah prepare diri," Apollo melangkah hasta Kursi dan Duduk di sana.Irisnya memandang langsung mediana ke Sosok Percy Yang menunggu penjelasannya dengan Hati berdebar ".Kau ingat que entre Dewa Dewi menawarimu keabadian Bukan? "Percy mengangguk."Bueno," Helai Pirang Apollo berkibar diterjang Angin ".Penawaran ITU Masih berlaku.Aku sendiri ingin Kau menerimanya ""Tapi.." Remaja UIT menatap Lantai, meremas Kuat Yang Ia fotonya Genggam ".APA hubungannya dengan foto foto ini? "Apollo terbahak.Seandainya Percy berada di jangkauannya, tangannya sudah bergerak menyusuri Surai Hitam Sang   semidiós."Ahh, Kau Masih polos ternyata" Apollo mengusap Air Mata Yang menerobos pelupuknya ".Seandainya Kau Tahu Dewa Dewi menyukaimu. "Percy termangu diam di posisinya, terseret TIBA TIBA Dalam lamunan Yang menyergap.Dia Tak Tahu Harus Merasa Senang atau sedih Apakah mendengar Hal tersebut."Sekarang," raut wajah Dewa kejujuran UIT berubah Serius ".Aku perlu Tahu Kau setuju Apakah and ini atau tidak "dia menyeringai.Matanya berkilat Kilat Misterius."Tidak" Adalah respon Yang diberikan spontané.Percy Tak berpikir sedetikpun untuk menjawab... Ini.Apollo mendesah ".Sayang dari.Kurasa Dewa Dewi takkan mendengar pendapatmu kali ini ""Tapi Annabeth -""Oh, sopanlah sedikit, Perce.Ini kuilku, jangan Sebut NAMA Anak ITU di Sini "desis Apolo, mendelik Tajam.Percy menelan ludah.Hawa sekitar terasa lebih panas ketika Sang Dewa Marah.Ini Buruk.Maksudnya, Benar Benar   Buruk.Percy Bahkan Berani Saat ini bertaruh ketakutannya bergejolak lebih Hebat dibanding terakhir Kali dia melawan Kronos dan mengendap di Tartarus.Ditambah lagi dengan Seringai mengerikan Apollo.Seringai Keji yang pernah Ia keluarkan di masa masa gelapnya dahulu."M-maaf" Gugup, Percy mengalihkan pandangannya ke arah Lain.Melewatkan Apollo Yang mengibaskan Tangan, Membe
Está traduciendo, por favor espere..
 
Otros idiomas
El soporte de la herramienta de traducción: Chino tradicional, Detectar idioma, Indonesio, Klingon, afrikáans, albanés, alemán, amhárico, armenio, azerí, bengalí, bielorruso, birmano, bosnio, búlgaro, camboyano, canarés, catalán, cebuano, checo, chichewa, chino, cingalés, coreano, corso, criollo haitiano, croata, danés, eslovaco, esloveno, español, esperanto, estonio, euskera, finlandés, francés, frisio, gallego, galés, gaélico escocés, georgiano, griego, gujarati, hausa, hawaiano, hebreo, hindi, hmong, húngaro, igbo, inglés, irlandés, islandés, italiano, japonés, javanés, kazajo, kinyarwanda, kirguís, kurdo, lao, latín, letón, lituano, luxemburgués, macedonio, malayalam, malayo, malgache, maltés, maorí, maratí, mongol, neerlandés, nepalí, noruego, oriya, panyabí, pastún, persa, polaco, portugués, rumano, ruso, samoano, serbio, sesoto, shona, sindhi, somalí, suajili, sueco, sundanés, tagalo, tailandés, tamil, tayiko, telugu, turco, turkmeno, tártaro, ucraniano, uigur, urdu, uzbeco, vietnamita, xhosa, yidis, yoruba, zulú, árabe, traducción de idiomas.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: